SERANG, TANGERANGEKSPRES – Nelayan di pesisir Karangantu, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang sudah hampir empat bulan tidak melaut akibat musim kemarau.
Musim kemarau berkepanjangan diyakini berdampak pada hasil tangkap para nelayan. Salah satu nelayan Hajiji mengaku hanya bisa menangkap ikan 25 kilogram. Biasanya, sekali melaut Hajiji mampu menangkap ikan hingga dua kuintal.
“Nelayan sekarang lagi menjerit, selama kemarau ini nelayan sulit mencari ikan, udah hampir empat bulan. Kalau lagi bagus biasanya dapet satu kuintal dua kuintal, karena sekarang cuaca tidak memungkinkan jadi ngaruh, banyak nelayan yang nangis kalau seperti ini,” kata Hajiji saat diwawancarai Tangerang Ekspres di Pelabuhan Karangantu, Selasa 10 Oktober 2023.
Dengan hasil tangkap sebanyak itu, Hajiji dan para nelayan lainnya mengaku kerap merugi. Sekali melaut, para nelayan setidaknya membutuhkan biaya ongkos paling sedikit sebesar Rp 1 juta.
“Sekarang cuman dapet 25 kilo, 30 kilo, buat ongkos aja gak kebayar. Modal berangkat kita satu juta habis selama dua hari, kalau cuman 25 kilo dapetnya kita nombok,” ucapnya.
Sementara ini, Hajiji dan beberapa nelayan lainnya memilih untuk tidak melaut dan bekerja serabutan hingga musim kemarau usai.
“Kalau lagi gak melaut gini paling beres-beres perahu, kalau ada kerjaan lain kita kerjain, yang penting ada nafkah buat anak istri,” ujarnya.
Ia berharap, pemerintah setempat dapat memberikan solusi terkait kesulitan yang sedang dihadapi oleh para nelayan.
“Kita berharapnya ada ikan lagi, karena mata pencaharian kita cuman dari situ,” harapnya.
Reporter : Dani Mukarom
Editor : Andy