Beranda TANGERANG HUB Akses SMKN 7 Kota Tangsel Hanya Gang Selebar 1 Meter

Akses SMKN 7 Kota Tangsel Hanya Gang Selebar 1 Meter

0
BERBAGI
Akses SMKN 7 Kota Tangsel Hanya Gang Selebar 1 Meter
GERBANG UTAMA: Jalan selebar 1 meteran ini merupakan gang utama memasuki halaman SMK Negeri 7 Kota Tangsel di kawasan Rengas, Ciputat. FOTO: Tri Budi/Tangerang Ekspres

CIPUTAT TIMUR-Sampai saat ini SMKN 7 Kota Tangsel belum memiliki akses jalan menuju sekolah yang memadai. Pasalnya, sekolah yang berada di Jalan Cempaka III, RT 2/3, Kelurahan Rengas, Kecamatan Ciputat Timur ini lokasinya di ujung perkampungan dan tidak memiliki akses seperti sekolah pada umumnya.

Kamis (9/7) Tangerang Ekspres mendatangi SMKN 7 Kota Tangsel. Sisi selatan berderet rapat rumah warga yang tak menyisakan celah sama sekali. Sedangkan sebelah barat berbatasan langsung dengan tembok Komplek Bintaro. Selain itu, ruang terbuka yang menghadap ke sekolah hanyalah dua bidang tanah kosong di bagian timur dan utara. Gerbang utama sekolah hanyalah sebuah celah selebar satu meter. Celah yang digunakan juga merupakan bagian dari lahan kosong yang dipagar.

Informasi yang di peroleh Tangerang Ekspres, sebelumnya SMKN 7 Kota Tangsel menumpang gedung di SMPN 2 Kota Tangsel selama dua tahun. Dan sejak 2018 pindah di lokasi baru, yakni di Kelurahan Rengas, Ciputat Timur.

Tangerang Ekspres berhasil menemui Kepala SMKN 7 Kota Tangsel, Aceng Haruji. Menurut Aceng, sekolah tidak memiliki akses jalan karena Komplek Bintaro Sektor 2 tidak mengizinkan perumahannya dijadikan akses menuju sekolah.

“Sebenarnya kita sudah punya lahan sekitar 100 meter persegi menuju Komplek Bintaro tepatnya Jalan Punai 2. Namun, pihak perumahan tidak mengizinkan lokasinya dijadikan akses menuju sekolah,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Kamis (9/7).

Aceng menambahkan, pihak sekolah sudah sering berkordinasi dengan Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Menengah Kota Tangsel dan Dindibud Kota Tangsel untuk berkoordinasi dengan Komplek Bintaro. Namun, pihak perumahan tetap tidak memberikan izin untuk menjadikan lokasinya sebagai akses menuju sekolah.

“Kemungkinan Komplek Bintaro tidak mengizinkan karena takut mengganggu penghuni perumahan,” tambahnya.

Menurutnya, sejak SMKN 7 Kota Tangsel beroperasi mulai 2018 memang tidak akses yang seharusnya. Beruntung, ada masyarakat yang berbaik hati dengan dengan memperbolehkan lahannya dijadikan akses sementara menuju sekolah meskipun sempit.

Menurutnya, pihak sekolah sudah mengusulkan ke Dinas Pendidikan Provinsi Banten untuk membebaskan lahan menuju sekolah dari Jalan Cempaka III. Lahan yang diperlukan sebagai akses sekitar 300 meter persegi dan pemilik lahan sudah bersedia lahannya dibebaskan. “Lahan ini merupakan tanah kosong dan yang punya sudah memperbolehkan kalau mau dijadikan jalan menuju sekolah tapi, asalkan harganya cocok,” ungkapnya.

Pria asal Parung Panjang ini menuturkan, SMKN 7 Kota Tangsel memiliki tiga jurusan, yakni tata boga, kecantikan dan perhotelan. Sedangkan jumlah siswa saat ini mencapai 529 siswa dan memiliki 5 ruang belajar atau kelas. Rencana akan dibangun tiga lantai dengan 9 ruang kelas. “Kita ini unit sekolah baru (USB) harusnya fasilitas lengkap,” tuturnya.

Sementara itu, Sekretaris Kelurahan Rengas Hendra Pratama mengatakan, pihak kelurahan audah sering berkordinasi dengan Komplek Bintaro namun, tidak membuahkan hasil. “Mereka tetap tidal memberikan izin wilayahnya dijadikaan aksea menuju SMKN 7 Kota Tangsel,” singkatnya.

Di tempat terpisah, Ketua RW 3 Ahmad Sena mengatakan, sebelum sekolah dibangun warga sekitar sudah mengusulkan supaya pihak sekolah membangun akses jalan.

Lahan tempat dibangun SMKN 7 Kota Tangsel adalah milik seseorang yang dikenalnya dengan sebutan Suyudi. Lahan tersebut hanya dibiarkan oleh pemilik hingga akhirnya jadi tempat warga buang sampah. “Itu dulu tanah mertua saya, lalu dijual ke Pak Suyudi. Tanah ini dulunya tempat buang sampah,”ujarnnya.

Meski mengetahui riwayat tanah tersebut, Ahmad mengaku tidak tahu menahu cerita jual beli antara pemilik lahan dengan Provinsi Banten. “Saya tidak tau soal jual beli tanah ini,” jelasnya. (bud)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here